
Dalam paparannya, I Nyoman Radiarta menyebut pengembangan blue food tidak dapat dilepaskan dari penguatan sumber daya manusia. “Program-program KKP juga didukung oleh ribuan penyuluh kelautan yang memastikan kebijakan dapat diterima dan diimplementasikan langsung oleh masyarakat,” kata I Nyoman Radiarta.
Upaya tersebut dilakukan melalui pendidikan vokasi, pelatihan, sertifikasi kompetensi, hingga pengembangan KKP Corporate University sebagai pusat penyiapan kepemimpinan sektor kelautan dan perikanan.
Sementara itu, M. Rahmat Mulianda menekankan urgensi blue food sebagai sumber protein utama masyarakat sekaligus penggerak ekonomi nasional. Menurutnya, penguatan sektor perikanan harus ditempatkan dalam kerangka keberlanjutan sumber daya dan pemerataan manfaat ekonomi, bukan semata-mata peningkatan produksi.
Dari sisi pelaku usaha, Aang Permana menilai paradigma bisnis perikanan masih perlu diubah. Ia menyebut anggapan bahwa komoditas ikan memiliki margin rendah sebagai tantangan utama. Padahal, melalui inovasi dan penciptaan nilai tambah, ikan lokal yang selama ini kurang dimanfaatkan dapat memiliki nilai ekonomi tinggi.
Side Event HA C berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 15.00 WIB dan menjadi bagian dari upaya alumni FPIK IPB University memperkuat peran akademisi dan praktisi dalam mendukung ketahanan pangan nasional berbasis blue food.

